Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga Rahma Gafmi menilai penutupan TikTok Shop tidak akan berdampak signifikan terhadap pedagang offline, seperti di Pasar Tanah Abang. Menurutnya, kebiasaan masyarakat saat ini memang sudah lebih memilih belanja online, misal dari e commerce. Sebab, dinilai lebih praktis, tidak membutuhkan banyak tenaga dan biaya. "Walaupun dihitung dengan ongkos kirim belanja online pun pengeluarannya tidak terlalu jauh," ujarnya.
Pedagang offline bisa diuntungkan jika tempat berjualannya nyaman untuk pelanggan. Pemerintah bisa menata tempat pedagang offline berjualan lebih baik, seperti meminimalisir 'digetok' saat parkir. "Kalau ditarik parkir Rp 35 50 ribu tentunya ini membuat pembeli tidak nyaman, dari situ upaya pemerintah untuk menyerukan belanja offline saya kira sia sia, pada intinya kedepan adalah bagaimana menciptakan tempat berjualan yang nyaman bagi pembeli tidak direcoki dengan preman preman pasar. Itu yang harus diatur dan buat regulasi seketat mungkin," kata Rahma. Hadiah BWF World Tour Finals 2023 Wakil Indonesia: Jojo Full Senyum, Modal Nikah Kembali Halaman 3
DETIK DETIK Sopir Alphard Terobos Jalan Baru Dicor, Ngamuk Minta Ganti Rugi, Apes Dituntut Rp8 Juta Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia
Penutupan TikTok Shop, ucap Rahma, akan membingungkan para pedagang online. Karena, lanjutnya, di TikTok Shop sendiri banyak produk lokal yang memang pasarnya sudah banyak dan diminati, seharusnya pemerintah jangan langsung menutup total TikTok Shop. "Tapi bagaimana agar TikTok ini diberi regulasi untuk tidak mempromosikan produk impornya yaitu produk dari China, dan juga beri regulasi produk lokal kita jika sudah membayar semacam add advertisement seperti pembelian koin agar produk lokal jualannya bisa tembus ke "fyp" atau beranda pengguna TikTok," imbuh Rahma. Pemerintah seharusnya mengatur, serta memberi ketegasan pada TikTok untuk tidak memblow up produk China dibanding produk lokal Indonesia.
"Berikan peluang juga produk produk lokal UMKM. Produsen produsen besar dan artis artis jika masih bebal ya kenai sanksi yang berat. Pajaknya ditinggikan atau sanksi sanksi berat lain," tuturnya. Sebelumnya, TikTok Shop resmi menghentikan layanan penjualan mulai, Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB. Hal ini diumumkan oleh TikTok Indonesia melalui laman ruang berita resminya pada Selasa (3/10/2023). "Prioritas utama kami adalah untuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia," kata TikTok Indonesia, Selasa (3/10/2023).